Rabu, 03 September 2008

Renungan sebelum Ramadhan

sebenernya ini postinagn tetal... coz,, baru sempet mosting.. habis didera berbagi sanlat-sanlat.. Alhamdlillah..

Bulan mulia kini telah tiba..

Allah wajibkan kita berpuasa… tahan lapar dan juga dahaga sejak fajar hingga maghribpun tiba…

Tak hanya lapar dan juga dahaga..jaga amalan dari keburukan.. ..jaga telinga yang tak baik tak di dengar,,, berkata yang benar dan jangan berdusta…

Marah jangan diumbar,

membuat kita bertengkar,,

coba latih bersabar..

agar hidup lebih benar…

yup, sebentar lagi ramadhan, tepatnya beberapa hari lagi akan ramadhan…pasti kebanyakan blogger kita akan menuliskan tentang ramadhan,, keistimewaan-keistimewaannya atau bahkan hal-hal yang biasa dialaminya selama praramadhan, ketika ramadhan, hingga pascaramadhan. Mulai dari libur ramadhan bagi anak sekolah,,, sampe ‘kemajuan’ jama’ah tarawih dari hari ke hari (makin lama shofnya akan semakin maju saja, karena semakin orang yang sedikit untuk bisa konsisten tetep sholat terawih), perang sarung, perdagangan ilegal petasan, mudik… etc.. yang pasti suasananya sangat kita rindukan..(disini saia tidak menyarankan – bahkan saia memboikot perang sarung dan petasan)

sebenernya bingung juga mau nulis apa.. tapi dari tidak ada postingan mengnai ramadhan ya saia posting saja tulisan ini dengan harapan bisa membantu yang membaca dan juga saia selaku penulisnya..

ini berisikan beberapa renungan yang pastinya akan membuat kita terhenyak sebentar memikirkan diri kita seorang… renungan yang secara sengaja AllahSWT kirimkan kepada saia melalui proses yg menurut nalar manusia berasal dari ketidak sengajaan…

ketika saia sedang membuka file2 lama di local disk saia, dalam sebuah tulisan berjudul: makalah ruqyah da’wiyah tulisan paman saia beberapa tahun yang lalu.. dalam pengantar makalahnya tercantum riwayat yang mengempiskan nafas saia sejenak… (Allah sedang mendidik kita..itu yg saia pikirkan,,)

Ketika Ibn Sirrin dilanda kesedihan, ia berkata : “Aku tahu penyebab kesedihan ini, yakni sebuah dosa yang aku lakukan 40 tahun yang lalu”. Ahmad bin Abi Hawari mengomentari, “Dosa-dosa generasi tabi’in disaat itu sedikit sehingga mereka tahu dosa manakah yang menjadi penyebab. Akan tetapi dosa kita banyak sekali sehingga kita tidak tahu dosa manakah yang menyebabkan musibah kita”.

Saia sadar,,bahwa saia hidup di dunia ini sebagai manusia, manusia yg tidak akan pernah lepas dari sebuah dosa, dari sebuah kesalahan.. begitu banyak tubuh ini digerogoti oleh kemaksiatan..jijik rasanya pada tubuh ini.. menjijikan. Hatiku yang tidak peka ini sungguh tidak lagi jernih seperti dulu..kotor,,,kusam,,keras,,,karena hal-hal haram yang ku pendam, karena sakit hati yang sepentasnya tidak boleh, karena hasutan malas yang mengayomi… pikiranku,, tidak lagi sejernih yang dulu tidak lagi sehebat pikiran yang dulu…

Tapi… tidak,… Allah sayang kita.. baca disini (tulisan teman saia yang saia rekomendasikan).

Kemarin sepupuku secara tiba-tiba mengirim sms seperti ini:

“Sesungguhnya Allah meninggikan derajat seseorang dg Al-Qur’an. Dan sesungguhnya dg Al-Qur’an pulalah Allah merendahkan derajat seseorang…”

Begh! Nancep! Bla,,bla,,bla,,, intinya mengingat seberapa sedikitnya kita berinteraksi dengan ayat-ayat cinta original dari ALLAH SUBANAHU WA TA’ALA.. hafalan kita, tilawah kita, tadabur kita… masyaAllah… mudah-mudah Ia yang Maha Penyayang masih mengizinkan kita untuk berinteraksi dengan Qur’an.. minimal selama ramadhan ini dapat menjadi momentum kita untuk semakin dekat dengan Al-Qur’an.

Terus saia bales: bagaimana caranya supaya kita dapat mencintai ALLAH lewat Qur’an-Nya?

Terus dia bales: bc KEUTAMAAN AL-QUR’AN di blog aqu

Terus dia sms lagi: Duhai kau! Yg msh brmain2 ddunia ini

Ingt,khdpn dnia ini a akn abadi

G puaskah km ats sgl kn’mtn?

Hhgg km hbskn waktumu u ksia2n

Ini dnia yg fana

Smw kn srna bl wktn tb

(format sms aseli)

Mudah-mudahan kita masih bisa merasakan nikmatnya bulan ramadhan ini, dan semoga kita tidak melalui bulan ini dengan hambar-hambar saja, tanpa ada rasa yang spesial atau tanpa malam dimana kita mangais-ngais dengan tangisan meminta ampunan-Nya.

Afwakuminkum.. Wallahu’alam bishowwab. Billahi taufiq wal hidayah. Asslamu’alaikum warahmatullahi wabarakaatuh.

0 komentar:

Design by infinityskins.blogspot.com 2007-2008