Rabu, 03 September 2008

Baik,,, sesuatu yang Sederhana

Sesungguhnya kalau mereka beriman dan bertakwa, , dan sesungguhnya pahala dari sisi Allah adalah lebih baik, kalau mereka mengetahui. (Al-Baqoroh:103)

06.59 (sori, baru inget ngasihtanggal penulisan, jadi jam yg tertera disini kurang tepat)

Seringkali muncul dibenakku apakah aku ini orang baik? Orang-orang banyak yang bilang bahwa diriku ini baik. Padahal aku sendiri tidak tahu diriku ini baik atau tidak, alasannya sederhana saja, karena aku tidak tahu seperti apa itu ‘Baik’.

Akhirnya kuputuskan untukmencari tahu baik itu seperti apa? Tapi bukan dengan bertanya pada orang “apakah aku ini baik?” atau “apakah aku ini orang yang baik?”. Sebalumnya izinkan aku mengulas sedikit kenapa aku lebih memilih untuk bertanya daripada studipustaka atau“googling”. Alasannya ada beberapa:

1. Saya wanita

Pernah baca buku Men from Mars and Women from Venus?? Disana tertulis apabila sedang tersesat dijalan pria cenderung mencari jlan keluarnya sendiri dengan memperhatikan keadaan sekitarnya, sedangkan wanita akan cendenrung bertanya pada orang yang dilaluinya. (hehe..)

2. Saya mempunyai banyak teman yang saya percaya mereka selalu “berbuat baik”, khususnya yang saya rasakan pada diri saya. Dan saya percaya bahwa mereka semua menyayangi saya. (bahkan rela diganggu malem-malem..:P)

Berikut beberapa yang dikatakan temanku..

“Dia yang bisa menghargai sesuatu yang patut dihargai mungkin bisa dibilang baik.”

“Baik bisa berarti terpuji, tapi bisa berarti kesanggupan”

Orang baik adalah seseorang yang melakukan perbuatan baik kepad siapapun disaat siapapun tersebut membutuhkan ”Sebuah Kebaikan”

“Orang baik selalu berbuat baik karena memang itulah dirinya, bukan karena maksud tertentu” ORANG BAIK SULIT DITEMUI, TETAPI ORANG YANG BERBUAT BAIK MUDAH DITEMUI.

Bagaimana kita dapat mengetahui kalau seseorang baik atau tidak?? Nah, ilustrasinya kurang lebih seperti ini..

Baik itu tergantung bagaimana si A menanggapi perbuatan baik si B, tapi mameng si A tahu isi hati si B? kalau memang si A tahu isi hati si B, apa si A tahu nurani si B?

Lho..loh..loh..?? emang nurani sama hati itu berbeda ya?? Bukannya banyak orang yang bilang “dia itu mempunyai hati nurani yang baik”

Gini penjelasannya: Hati itu perasaan kita yang biasa saja, sedangkan nurani itu “lubuk hati yang terdalam” . Kadang hati dan nurani itu tidak sinkron, yaitu pada saat kita ragu-ragu..

Nah,nah… sabar saudara-saudara.. dengan sabar kita akan mendapatkan akhir yang lebih membahagiakan, itu yang saya percaya, karena Allahuta’ala berjanji begitu.. :P

“Kebaikan adalah Ketenangan” apabila kita berada didekat orang yang baik kepada kita tentu kita dapat menjadi tenang, bukan? Apabiala kita selesai melakukan “sebuah kebaikan” patinya hat kit akan menjadi tenang,kan?

Sesungguhnya Allah telah ridha terhadap orang-orang mu’min ketika mereka berjanji setia kepadamu di bawah pohon , maka Allah mengetahui apa yang ada dalam hati mereka lalu menurunkan ketenangan atas mereka dan memberi balasan kepada mereka dengan kemenangan yang dekat .(Al-fath:18)

Ada pertanyaan lagi (kan cara cari tahunya dengan bertanya;). Kalau ada pertanyaan “apa kamu ini baik?” Jawabnya apa?

“yang menilai diri kita kan orang lain”

Lho…..padahal orang lain gak tahu hati kita, bahkan kita gak tahu nurani kita sendiri… tapi YANG MAHA TAHU tahu nurani kita. Dia juga tahu kok kalau kita semua mau jadi hamba-Nya yang baik..

Hmmmm…

1. Apa bedanya baik sama berbuat baik?

- Berbuat baik itu belum tentu baik, karena baik itu harus berasal dari nurani

- Berbuat baik itu bisa terpuji oleh orang, tapi yang baik itu tidak butuh pujian..

2. Bagaimana dengan orang yang berkata, “kamu itu baik sekali..”?

- Itu bisa berarti omong kosong, karena yang ia rasakan adalah sebuah kebaikan. Sedangkan yang paling tahu diri kita ini baik atau tidak adalah Yang Mengetahui Nurani kita..

Yang kutahu adalah diriku ini tidak tahu sepenuhnya apakah aku baik atau tidak baik. Yang aku tahu kepastiannya adalah aku selalu berusaha untuk menjadi baik. “… Maka berlomba-lombalah kebaikan. Di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian . Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu”.( Al-Baqoroh:148), aku selalu berusaha menjadi baik. Meski sulit, meski terseok-seok…tidak apa-apa, karena.. baik itu ada di nurani..

“… Dan kebaikan apa saja yang kamu usahakan bagi dirimu, tentu kamu akan mendapat pahala nya pada sisi Allah. Sesungguhnya Alah Maha Melihat apa-apa yang kamu kerjakan.”( Al-Baqoroh:110)

Ayo kita mulai menjadi baik. Dalam segala hal!! Temen-temen pasti bisa menyimpulkan sendiri, kan dari tulisn di atas…….

Special thanks to:

Richo (caPres RI ke-9 yg terpaksa jadi kaisar di Jepang karena dipaksa pa’denya..)

Faisal Syahrudin (ia akan selalu dihargai karena ia selalu menghargai sesuatu dengan begitu sederhananya, dasar bikin repot….untung waktu itu si achi gak nanya, “naqiya, anaknya Pak Udin mana??”)

Baik itu gak buruk..

Baik itu gak salah..

Tapi terkadang kebaikan dapat menimbulkan penyakit dikalangan mereka yang tidak mengerti tentang kebaikan itu sendiri..kebaikan dapat kita rasakan dengan nurani, dengan nurani yang bersih..

“…. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.( Al-Baqoroh:216)

Hidupku seperti Mentari

Musim hujan yang selalu basah dan lembab. Ya, selembab hati dan pikiran yang memenuhi ruang kehidupan dalam relung jiwa yang kosong. Semakin hari keadaan batin semakin brutal. Serasa pikiran dipenuhi masalah yang tak berujung-ujung. Menanti hal yang pasti, yang tak pernah ada kepastiannya, kapan. Sejak mencari jati diri dalam raungan alam yang sudah ternoda. Dimana terdapat ketenangan, kebahagiaan, dan kekuatan untuk kutempuh perjuangan?.

Hidup sudah berubah seperti mimpi. Tak pernah masuk akal. Memang seperti apa hidup yang semestinya? Tak tahulah bagaimana seharusnya opera kehidupan ini berjalan. Sudahlah hidup ini akan terjalani seperti air, air, ya seperti air, entah air yang berada di atas daun talas, air terjun-kah, air yang berada di jalur irigasi persawahan atau mungkin air yang berada di dalam teko yang tua yang usang, dan tak akan ditengok orang.

Kehidupan yang nestapa pun dimulai. Entah mengapa semua ini harus terjadi dan dilalui oleh kereta - yang dimana ku mengantri di peron yang tak pernah kuketahui bagaimana akhirnya nanti, sampai Sang Penjemput tiba di sisiku.

Tuhan, selamatkan hidupku, Tuhan, berikan yang terrbaik untukku. Tuhan, Tuhan, Tuhan. Kuingin sepenuh jiwa dan ragaku dapat mencintaiMu, mencintaiMu tanpa rasa yang lain selain mencintaiMu, bukan karena ku ingin selamat dalam perjalanan ini, bukan karena menginginkan balasan atas kebaikan ku selama perjalanan, bukan karena takut karena azabMu atas nestapa yang kuterima karena ku. Tuhan, Tuhan, Tuhan. Bagaimana kudapat meraihMu, Kuselalu menjerit bila mengingat cintaku padaMu tak pernah sesuci, tak pernah semurni yang Engkau ridhoi. Selamatkan aku Tuhan. Engkau, Engkau, Engkau, Tuhan, Tuhan.

Mulailah, perjalananku mendaki panasnya padang pasir, curamnya bukit hutan tropis, menggigilnya malam dan gerahnya siang. Harus kutempuh.

Kubuka kelopak mataku, berharap yang terjadi hanya mimpi konyol yang dapat terlupakan dengan tawa. Aaahhh… seandainya hidup ini memang semudah itu. Tak segara ku bangkit dari pembaringanku, rasanya ruh ini belum kembali ke jasad ini. Tapi yangharus kita sadari adalah kita ini diciptakan dengan ruh , bahkan aktivitasku ku jalani dengan ruh, karena jika hanya dengan jasadku,,, semuanya pasti tak akan pernah terlaksana…

Renungan sebelum Ramadhan

sebenernya ini postinagn tetal... coz,, baru sempet mosting.. habis didera berbagi sanlat-sanlat.. Alhamdlillah..

Bulan mulia kini telah tiba..

Allah wajibkan kita berpuasa… tahan lapar dan juga dahaga sejak fajar hingga maghribpun tiba…

Tak hanya lapar dan juga dahaga..jaga amalan dari keburukan.. ..jaga telinga yang tak baik tak di dengar,,, berkata yang benar dan jangan berdusta…

Marah jangan diumbar,

membuat kita bertengkar,,

coba latih bersabar..

agar hidup lebih benar…

yup, sebentar lagi ramadhan, tepatnya beberapa hari lagi akan ramadhan…pasti kebanyakan blogger kita akan menuliskan tentang ramadhan,, keistimewaan-keistimewaannya atau bahkan hal-hal yang biasa dialaminya selama praramadhan, ketika ramadhan, hingga pascaramadhan. Mulai dari libur ramadhan bagi anak sekolah,,, sampe ‘kemajuan’ jama’ah tarawih dari hari ke hari (makin lama shofnya akan semakin maju saja, karena semakin orang yang sedikit untuk bisa konsisten tetep sholat terawih), perang sarung, perdagangan ilegal petasan, mudik… etc.. yang pasti suasananya sangat kita rindukan..(disini saia tidak menyarankan – bahkan saia memboikot perang sarung dan petasan)

sebenernya bingung juga mau nulis apa.. tapi dari tidak ada postingan mengnai ramadhan ya saia posting saja tulisan ini dengan harapan bisa membantu yang membaca dan juga saia selaku penulisnya..

ini berisikan beberapa renungan yang pastinya akan membuat kita terhenyak sebentar memikirkan diri kita seorang… renungan yang secara sengaja AllahSWT kirimkan kepada saia melalui proses yg menurut nalar manusia berasal dari ketidak sengajaan…

ketika saia sedang membuka file2 lama di local disk saia, dalam sebuah tulisan berjudul: makalah ruqyah da’wiyah tulisan paman saia beberapa tahun yang lalu.. dalam pengantar makalahnya tercantum riwayat yang mengempiskan nafas saia sejenak… (Allah sedang mendidik kita..itu yg saia pikirkan,,)

Ketika Ibn Sirrin dilanda kesedihan, ia berkata : “Aku tahu penyebab kesedihan ini, yakni sebuah dosa yang aku lakukan 40 tahun yang lalu”. Ahmad bin Abi Hawari mengomentari, “Dosa-dosa generasi tabi’in disaat itu sedikit sehingga mereka tahu dosa manakah yang menjadi penyebab. Akan tetapi dosa kita banyak sekali sehingga kita tidak tahu dosa manakah yang menyebabkan musibah kita”.

Saia sadar,,bahwa saia hidup di dunia ini sebagai manusia, manusia yg tidak akan pernah lepas dari sebuah dosa, dari sebuah kesalahan.. begitu banyak tubuh ini digerogoti oleh kemaksiatan..jijik rasanya pada tubuh ini.. menjijikan. Hatiku yang tidak peka ini sungguh tidak lagi jernih seperti dulu..kotor,,,kusam,,keras,,,karena hal-hal haram yang ku pendam, karena sakit hati yang sepentasnya tidak boleh, karena hasutan malas yang mengayomi… pikiranku,, tidak lagi sejernih yang dulu tidak lagi sehebat pikiran yang dulu…

Tapi… tidak,… Allah sayang kita.. baca disini (tulisan teman saia yang saia rekomendasikan).

Kemarin sepupuku secara tiba-tiba mengirim sms seperti ini:

“Sesungguhnya Allah meninggikan derajat seseorang dg Al-Qur’an. Dan sesungguhnya dg Al-Qur’an pulalah Allah merendahkan derajat seseorang…”

Begh! Nancep! Bla,,bla,,bla,,, intinya mengingat seberapa sedikitnya kita berinteraksi dengan ayat-ayat cinta original dari ALLAH SUBANAHU WA TA’ALA.. hafalan kita, tilawah kita, tadabur kita… masyaAllah… mudah-mudah Ia yang Maha Penyayang masih mengizinkan kita untuk berinteraksi dengan Qur’an.. minimal selama ramadhan ini dapat menjadi momentum kita untuk semakin dekat dengan Al-Qur’an.

Terus saia bales: bagaimana caranya supaya kita dapat mencintai ALLAH lewat Qur’an-Nya?

Terus dia bales: bc KEUTAMAAN AL-QUR’AN di blog aqu

Terus dia sms lagi: Duhai kau! Yg msh brmain2 ddunia ini

Ingt,khdpn dnia ini a akn abadi

G puaskah km ats sgl kn’mtn?

Hhgg km hbskn waktumu u ksia2n

Ini dnia yg fana

Smw kn srna bl wktn tb

(format sms aseli)

Mudah-mudahan kita masih bisa merasakan nikmatnya bulan ramadhan ini, dan semoga kita tidak melalui bulan ini dengan hambar-hambar saja, tanpa ada rasa yang spesial atau tanpa malam dimana kita mangais-ngais dengan tangisan meminta ampunan-Nya.

Afwakuminkum.. Wallahu’alam bishowwab. Billahi taufiq wal hidayah. Asslamu’alaikum warahmatullahi wabarakaatuh.

Design by infinityskins.blogspot.com 2007-2008